Lagi-lagi saya dipaksa untuk tidak meninggalkan Kecamatan
yang kaya minyak bumi ini. Meskipun sudah berkali-kali membuat janji dengan
teman-teman untuk melakukan suatu perjalanan, tappi ini bukan yang pertama
mengalami kegagalan.
Sebagai orang yang keranjingan sama jalan-jalan, hamper
setiap weekend saya selalu memiliki janji atau rencana perjalanan. Seperti
minggu lalu, saya berkeinginan untuk jalan ke Magelang. Sambil menengok teman
yang baru lahiran, juga sebenarnya ada seseorang yang telah menawariku tiket
untuk jalan ke Gunung mungil yang terletak diantara Gunung Merapi dan Gunung
Merbabu. Mengingat padatnya aktivitas saat weekdays, memang sangat membuat otak
menjadi sangat tertekan dan apa lagi yang menari-nari di dalam otak kecuali
berjelajah alam nusantara. Singkat cerita, aku segera mengambil cuti untuk dua
hari sebelum datangnya weekend. Kamis dan Jum’at. Packing beres, si peemberi
tiket sudah fix, si temen yang baru lahiran juga sudah sangat menanti kehadiran
saya. Padahal dia tahulah tujuan utama kesana semata-mata bukan hanya untuk
dia, tapi yang lebih penting adalah tidak membiarkan tiket hangus begitu saja.
But, unfortunately, Tuhan masih belum mengizinkan saya
menginjakan kaki saya ke kota tersebut. Well, sebuah e-mail dari kantor masuk
tepat sehari sebelum cuti, yang mengatakan bahwa hari Jum’at adalah jadwal interview untuk kelayakan
diterima atau tidaknya saya terhadap posisi yang telah saya apply sebelumnya.
Selanjutnya saya fikirkan planning B. Yakni usai interview saya akan segera
cabut, dengan perkiraan jika Jumat siang saya berangkat ke Magelang, maka malam
sampai. Itu artinya saya bias langsung ke rumah teman utuk jenguk keponakan,
dan keesokannya langsung melakukan perjalanan ke Andong. Minggu pagi turun dan
langsung pulang ke Cepu lagi. Yes, perfect !!
Tapi semua tidak semudah membuat planning ternyata. Hari
Kamis pagi setelah saya membuat rancangan-rancangan presentasi saat interview,
tiba-tiba salah seorang dosen pasa dulu kuliah, yang juga duduk sebagai Ketua
Jurusan menelepon, dan meminta untuk datang ke kampus pada hari Sabtu. Karena
acara itu sangat penting, maka saya iyakan dan jreng-jreng…. Maaf saya belum
bisa datang ke Magelang.
Iyah begitulah nasibnya jika sudah meninggalkan bangku
kulliah. Masa-masa travelling telah mulai usai katanya. Karena waktu dan
fikiran kita akan harus lebih focus terhadap pekerjaan yang memang secara
logika akan menghidupi kita. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya hidup adalah
advanture. Hidup itu ya travelling. Jadi meski saya weekdays bekerja, namun
weekend saya harus ber-adventure. Meski adventure itu tidak menjelajahkan kaki
keluar dari lokasi seperti semula.
Nah, masa-masa seperti itu, pastinya saya akan lebih emosi
dan akan tidak mudah focus terhadap pekerjaan. Kenapa ? karena saya telah
tertekan dan belum melakukan perjalanan hidup saya. Nah jika terjadi hal-hal
demikian di atas maka saya harus menggantinya dengan beberapa kegiatan yang
menurut saya membuat fresh otak. Nah berikut kegiatan pengganti jalan-jalan
yang murah meriah.
1. Membaca buku di kebun sendiri atau kebun orang.
Membaca buku itu wajib bagi para
pecinta jalan-jalan atau para traveller. Mengapa demikian ? Karena buku itu
jendela dunia, semua pengetahuan akan kita dapatkan ketika mau membaca buku.
Sambil leyeh-leyeh mebaca buku adalah kegiatan yang sangat tepat dan bijak.
Nah, agar tidak membosankan dan tetap tercipta suasana yang menyenangkan.
Membaca bukunya di sebuah taman atau di lokasi yang ditumbuhi tumbuh-tumbuhan
yang banyak. Tidak perlu taman yang mewah. Jika Anda masih tinggal yang dekat
dengan area pedesaan pastilah ada perkebunan. Nah, pasanglah hammock diantara
dua pohon, dan mulailah membaca buku. Jika tidak punya kebun sendiri, tidak
masalahlah jika itu kebun tetangga. Oia, jangan lupa bawa beberapa camilan
sebagai teman dan juga kopi pengusir ngantuk. Karena angina yang sepoi-sepoi
sudah pastilah, udara akan mendukung untuk mengantuk. Nah, jika bisa carilah
teman agar suasana lebih asik dan tentunya akan ada teman untuk diajak
berdiskusi. hal ini tidakk perlu biaya sama sekali. Apalagi jika makanan dan
minuman yang dimakan, diambil dari warung emaknya sendiri.
2. Renang
Bagi yang takut air dan tidak bisa
renang, jangan takut. Saya juga tidak bisa renang. Tapi saya sangat suka
bermain air di kolam renang. Tidak peduli dilihat orang karena gaya renang yang
aneh. Saya mah tetap cuek saja. Hehehe Bahkan, jika orang-orang itu takut
terkena hujan, saya jusru sebaliknya. Saya sangat menanti hujan dan sangat
mencintai hujan. Yah, kebetulan saya tidak sedang tinggal di Ibu Kota Negara
yang telah terkenal sebagai lokasi langganan banjir setiap tahunnya. Jadi bagi
saya, hujan tetaplah anugerah indah dari Tuhan. Mengapa demikian ? Ar itu akan
memberi ketenangan dalam tubuh kita. Suer yang ini tidak berdasarkan penelitian
seorang ahli. Tapi berdasarkan pengalaman saya. Dia membantu merilekskan
otot-otot yang menegang dan otak yang telah mulai tumpul. Air memberi
kebahagiaan di setiap guyurannya ke tubuh kita ini. Percayalah, jika tidak
percaya cobalah !
3. Bersepeda
Dimana yang belum ada komunitas gowes
? Yups, bersepeda dewasa ini telah menjadi sebuah trend atau gaya hidup.
Semakin banyak oran yang tahu pentingnya bersepeda. Entah buat olahraga ataupun
dalam rangka upaya penguranan emisi karbon. Nah, bersepeda disaat liburan ini
tidak kalah menyenangkan. Kita bisa berjalan-jalan ke tempat-tempat yang belum
pernah kita jelajahi sebelumnya dengan bersepeda. Atau hanya sekedar melepas
penat bersepeda santai keliling-keliling kota atau desa.
4. Nonton
orang jalan
Nah kalau yang satu ini, sering saya
lakukan saat uang betul-betul sudah habis alias sanagt tipis. Dengan sangat
terpaksa saya pasti akan mengambil koin tiket ( botol aqua yang berisi
uang-uang koin ) yang sudah saya kumpulkan berbulan-bulan. Biasanya uang ini adalah
uang pecahan kembalian. Dari uang ini saya gunakan untuk membeli es sambil
nongkrong di taman dan menyaksikan orang yang lalu lalanng. Dari sini biasanya
hati saya akan banyak berkomentar dan hati saya yang lain akan saling
berpendapat.
5 Kuliner
Pasar
Cewek cantik berkeliaran di Mall
sudah biasa Mas, tapi kalau cewek cantik mau berbelanja di Pasar sudah pasti
perempuan idaman donk. Sudah pasti dia perempuan yang pandai mengelola uang.
Tidak bermaksud memuji diri sendiri, tapi beneran lho saya suka berkeliaran di
pasar sekedar untuk jalan cuci mata, atau untuk berbelanja. Karena saya tahu
pasar tradisonal itu sudah pasti akan kita dapati barang yang lebih murah
harganya disbanding dengan yang di mall. Masalah kualitas, ya tentunya kita
punya otak untuk berfikir donk ya, sudah barang tentu kita harus bisa memilih. Dan untuk trip seperti
ini kudu sabar. Selain akan terjadi tawar-menawar juga mencari yang berkualitas
dan murah itu hal yang tidak mudah.
6. Berkebun
Sekarang itu semua yang berhubungan
sama alam itu sedang mode gaes ! Go green itu keren. Nah dari pada bosen di
rumah dan juga lagi tidak ada doku buat jalan-jalan. Yasudah dirumah saja
mencoba berkebun. Selain memberi warisan O2 buat masa depan juga akan
memperindah rumah kamu tho. Lha kalau kamu tidak sedang berada di rumah atau
alias indekos, ya tidak masalah juga tho ? Saya juga tidak di rumah sendiri
tapi saya tidak ada masalah thu dengan berkebun. Yang penting kita ngomong
baik-baik sama yang punya rumah tho.
7 Bersilaturahiim
Nah yang terakhir ini menurut saya
yang sudah mulai punah. Apa yang salah dengan siltaurahiim ? Main ke rumah
teman. Sekedar main saja dari pada bengong di rumah kaya ayam yang lagi
linglung. Mending juga main ke rumah teman atau saudara. Lumayan juga disana
selain dapat makan-makanan dan minuman gratis (ngarep) juga akan mempereta
hubungan tho. Nah kalau yang ini yang paling penting gaes, mengikat tali
ukhuwah atau mempererattali silaturahiim kalau orang jawa bilang nyambung
dulur. Itu juga akan menjaga link kita lho. Karena kita mau main, sekedar main
saja orang yang didatangi pasti merasa dianggap dan merasa dipedulikan. Nah
tidak menutup kemungkinan orang tersebut yang nantinya akan membantu kita saat
kita dalam kesusahan.
Nah, dari 7 akar pengganti rotan
tersebut ada yang nyantolkah ? sebenarnya masih banyak lagi aktivitas sebagai
akar pengganti rotan. Sesuka kamu saja, yang penting positif dan kamu nyaman.
Jadi, masihkah ada alasan untuk tidak berbuat ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar