Minggu, 22 Maret 2015

Tiada Rotan Akar-pun Jadi


Lagi-lagi saya dipaksa untuk tidak meninggalkan Kecamatan yang kaya minyak bumi ini. Meskipun sudah berkali-kali membuat janji dengan teman-teman untuk melakukan suatu perjalanan, tappi ini bukan yang pertama mengalami kegagalan.
Sebagai orang yang keranjingan sama jalan-jalan, hamper setiap weekend saya selalu memiliki janji atau rencana perjalanan. Seperti minggu lalu, saya berkeinginan untuk jalan ke Magelang. Sambil menengok teman yang baru lahiran, juga sebenarnya ada seseorang yang telah menawariku tiket untuk jalan ke Gunung mungil yang terletak diantara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Mengingat padatnya aktivitas saat weekdays, memang sangat membuat otak menjadi sangat tertekan dan apa lagi yang menari-nari di dalam otak kecuali berjelajah alam nusantara. Singkat cerita, aku segera mengambil cuti untuk dua hari sebelum datangnya weekend. Kamis dan Jum’at. Packing beres, si peemberi tiket sudah fix, si temen yang baru lahiran juga sudah sangat menanti kehadiran saya. Padahal dia tahulah tujuan utama kesana semata-mata bukan hanya untuk dia, tapi yang lebih penting adalah tidak membiarkan tiket hangus begitu saja.
But, unfortunately, Tuhan masih belum mengizinkan saya menginjakan kaki saya ke kota tersebut. Well, sebuah e-mail dari kantor masuk tepat sehari sebelum cuti, yang mengatakan bahwa hari Jum’at  adalah jadwal interview untuk kelayakan diterima atau tidaknya saya terhadap posisi yang telah saya apply sebelumnya. Selanjutnya saya fikirkan planning B. Yakni usai interview saya akan segera cabut, dengan perkiraan jika Jumat siang saya berangkat ke Magelang, maka malam sampai. Itu artinya saya bias langsung ke rumah teman utuk jenguk keponakan, dan keesokannya langsung melakukan perjalanan ke Andong. Minggu pagi turun dan langsung pulang ke Cepu lagi. Yes, perfect !!
Tapi semua tidak semudah membuat planning ternyata. Hari Kamis pagi setelah saya membuat rancangan-rancangan presentasi saat interview, tiba-tiba salah seorang dosen pasa dulu kuliah, yang juga duduk sebagai Ketua Jurusan menelepon, dan meminta untuk datang ke kampus pada hari Sabtu. Karena acara itu sangat penting, maka saya iyakan dan jreng-jreng…. Maaf saya belum bisa datang ke Magelang.
Iyah begitulah nasibnya jika sudah meninggalkan bangku kulliah. Masa-masa travelling telah mulai usai katanya. Karena waktu dan fikiran kita akan harus lebih focus terhadap pekerjaan yang memang secara logika akan menghidupi kita. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya hidup adalah advanture. Hidup itu ya travelling. Jadi meski saya weekdays bekerja, namun weekend saya harus ber-adventure. Meski adventure itu tidak menjelajahkan kaki keluar dari lokasi seperti semula.
Nah, masa-masa seperti itu, pastinya saya akan lebih emosi dan akan tidak mudah focus terhadap pekerjaan. Kenapa ? karena saya telah tertekan dan belum melakukan perjalanan hidup saya. Nah jika terjadi hal-hal demikian di atas maka saya harus menggantinya dengan beberapa kegiatan yang menurut saya membuat fresh otak. Nah berikut kegiatan pengganti jalan-jalan yang murah meriah.

1.   Membaca buku di kebun sendiri atau kebun orang.
Membaca buku itu wajib bagi para pecinta jalan-jalan atau para traveller. Mengapa demikian ? Karena buku itu jendela dunia, semua pengetahuan akan kita dapatkan ketika mau membaca buku. Sambil leyeh-leyeh mebaca buku adalah kegiatan yang sangat tepat dan bijak. Nah, agar tidak membosankan dan tetap tercipta suasana yang menyenangkan. Membaca bukunya di sebuah taman atau di lokasi yang ditumbuhi tumbuh-tumbuhan yang banyak. Tidak perlu taman yang mewah. Jika Anda masih tinggal yang dekat dengan area pedesaan pastilah ada perkebunan. Nah, pasanglah hammock diantara dua pohon, dan mulailah membaca buku. Jika tidak punya kebun sendiri, tidak masalahlah jika itu kebun tetangga. Oia, jangan lupa bawa beberapa camilan sebagai teman dan juga kopi pengusir ngantuk. Karena angina yang sepoi-sepoi sudah pastilah, udara akan mendukung untuk mengantuk. Nah, jika bisa carilah teman agar suasana lebih asik dan tentunya akan ada teman untuk diajak berdiskusi. hal ini tidakk perlu biaya sama sekali. Apalagi jika makanan dan minuman yang dimakan, diambil dari warung emaknya sendiri.
2.      Renang
Bagi yang takut air dan tidak bisa renang, jangan takut. Saya juga tidak bisa renang. Tapi saya sangat suka bermain air di kolam renang. Tidak peduli dilihat orang karena gaya renang yang aneh. Saya mah tetap cuek saja. Hehehe Bahkan, jika orang-orang itu takut terkena hujan, saya jusru sebaliknya. Saya sangat menanti hujan dan sangat mencintai hujan. Yah, kebetulan saya tidak sedang tinggal di Ibu Kota Negara yang telah terkenal sebagai lokasi langganan banjir setiap tahunnya. Jadi bagi saya, hujan tetaplah anugerah indah dari Tuhan. Mengapa demikian ? Ar itu akan memberi ketenangan dalam tubuh kita. Suer yang ini tidak berdasarkan penelitian seorang ahli. Tapi berdasarkan pengalaman saya. Dia membantu merilekskan otot-otot yang menegang dan otak yang telah mulai tumpul. Air memberi kebahagiaan di setiap guyurannya ke tubuh kita ini. Percayalah, jika tidak percaya cobalah !
3. Bersepeda
Dimana yang belum ada komunitas gowes ? Yups, bersepeda dewasa ini telah menjadi sebuah trend atau gaya hidup. Semakin banyak oran yang tahu pentingnya bersepeda. Entah buat olahraga ataupun dalam rangka upaya penguranan emisi karbon. Nah, bersepeda disaat liburan ini tidak kalah menyenangkan. Kita bisa berjalan-jalan ke tempat-tempat yang belum pernah kita jelajahi sebelumnya dengan bersepeda. Atau hanya sekedar melepas penat bersepeda santai keliling-keliling kota atau desa.
4.     Nonton orang jalan
Nah kalau yang satu ini, sering saya lakukan saat uang betul-betul sudah habis alias sanagt tipis. Dengan sangat terpaksa saya pasti akan mengambil koin tiket ( botol aqua yang berisi uang-uang koin ) yang sudah saya kumpulkan berbulan-bulan. Biasanya uang ini adalah uang pecahan kembalian. Dari uang ini saya gunakan untuk membeli es sambil nongkrong di taman dan menyaksikan orang yang lalu lalanng. Dari sini biasanya hati saya akan banyak berkomentar dan hati saya yang lain akan saling berpendapat.
5   Kuliner Pasar
Cewek cantik berkeliaran di Mall sudah biasa Mas, tapi kalau cewek cantik mau berbelanja di Pasar sudah pasti perempuan idaman donk. Sudah pasti dia perempuan yang pandai mengelola uang. Tidak bermaksud memuji diri sendiri, tapi beneran lho saya suka berkeliaran di pasar sekedar untuk jalan cuci mata, atau untuk berbelanja. Karena saya tahu pasar tradisonal itu sudah pasti akan kita dapati barang yang lebih murah harganya disbanding dengan yang di mall. Masalah kualitas, ya tentunya kita punya otak untuk berfikir donk ya, sudah barang tentu kita  harus bisa memilih. Dan untuk trip seperti ini kudu sabar. Selain akan terjadi tawar-menawar juga mencari yang berkualitas dan murah itu hal yang tidak mudah.
6.   Berkebun
Sekarang itu semua yang berhubungan sama alam itu sedang mode gaes ! Go green itu keren. Nah dari pada bosen di rumah dan juga lagi tidak ada doku buat jalan-jalan. Yasudah dirumah saja mencoba berkebun. Selain memberi warisan O2 buat masa depan juga akan memperindah rumah kamu tho. Lha kalau kamu tidak sedang berada di rumah atau alias indekos, ya tidak masalah juga tho ? Saya juga tidak di rumah sendiri tapi saya tidak ada masalah thu dengan berkebun. Yang penting kita ngomong baik-baik sama yang punya rumah tho.
Bersilaturahiim
Nah yang terakhir ini menurut saya yang sudah mulai punah. Apa yang salah dengan siltaurahiim ? Main ke rumah teman. Sekedar main saja dari pada bengong di rumah kaya ayam yang lagi linglung. Mending juga main ke rumah teman atau saudara. Lumayan juga disana selain dapat makan-makanan dan minuman gratis (ngarep) juga akan mempereta hubungan tho. Nah kalau yang ini yang paling penting gaes, mengikat tali ukhuwah atau mempererattali silaturahiim kalau orang jawa bilang nyambung dulur. Itu juga akan menjaga link kita lho. Karena kita mau main, sekedar main saja orang yang didatangi pasti merasa dianggap dan merasa dipedulikan. Nah tidak menutup kemungkinan orang tersebut yang nantinya akan membantu kita saat kita dalam kesusahan.
Nah, dari 7 akar pengganti rotan tersebut ada yang nyantolkah ? sebenarnya masih banyak lagi aktivitas sebagai akar pengganti rotan. Sesuka kamu saja, yang penting positif dan kamu nyaman. Jadi, masihkah ada alasan untuk tidak berbuat ???



Tidak ada komentar:

Posting Komentar