Selasa, 28 April 2015

Ponorogo : Danau Ngebel

Setelah hampir setahun meninggalkan kota kelahiran, saya sudah mulai lupa tentang wisata air satu ini. Namun, pada awal tahun 2015 ini saya berkesempatan untuk datang lagi kesana. Yah, setidaknya kesempatan ini memang harus disempatkan. Dan waaah, Ngebel sudah tidak seperti dahulu. Sekarang banyak pedagang makanan yang telah terorganisir dengan rapi. Usut punya usut katanya ini digarap sama satu lembaga LSM yang berada di Ponorogo. Dan fasilitatornya ternyata teman saya sendiri, Ade Bashkara yang juga senior saya di organisasi dimana saya bernaung. ( Skip )
Alin.CL
Perahu Bebek sebagai salah satu wahana permainan untuk wisatawan ( Photo by Arif Winata )


Ngebel memiliki ukuran danau lebih besar 3 kali dari danau Sarangan (Magetan), kini memang sudah ramai oleh pengunjung pada setiap weekendnya. Warung-warung yang berdiri di pinggiran danau yang bawahnya langsung ada air, juga semakin ramai. FYI, warung-warung tersebut selalu menyediakan nila bakar yang memang dibudidaya di danau tersebut. Jadi ketika Anda kesana, jangan kaget jika akan ditemui banyak rambak-rambak di danau. Rambak itu berfungsi sebagai budidaya ikan oleh masyarakat.


So, apa sih menariknya danau Ngebel ?
Dia danau dengan ukuran yang relatif besar, masih alami dan tidak terlalu crowded. Seakan-akan tidak pernah dikelola oleh pemerintah, seperti dibiarkan apa adanya. Namun memang sengaja dibiarkan apa adanya kealamiannya. Karena dari sini karakter Ngebel telah didapat. Mungkin hanya perlu sedikit perhatian infrastrukturnya, agar mempermudah wisatawan saat menghendaki pergi ke destinasi wisata tersebut.
CL
Dermaga danau Ngebel (Photo by Arif Winata )


Untuk Anda yang berasal dari luar kota, dan ingin menikmati suasana pedesaan yang adem, ayem lan tentrem jangan khawatir, karena disana terdapat banyak penginapan yang menawarkan berbagai harga dan fasilitas. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 50.000; – Rp 180.000; Terlihat murah, namun perlu diwaspadai penginapan-penginapan disana hanya berlaku selama 12 jam saja. Masalah makan, jika makannya di rumah makan yang memang di setting dengan bagus, harganya relatif mahal. Untuk dua orang dengan makanan nila bakar bisa menghabiskan sampai Rp 60.000; an. Namun jangan khawatir disana terdapat pula warung-warung sederhana yang menjual makanannya dengan murah. Untuk kalian para traveler yang ber-budget terbatas, warung-warung tersebut akan menjadi suatu pilihan yang tepat untuk kalian. Sekali makan lauk kari ayam, untuk dua porsi, akan menghabiskan tidak lebih dari Rp 20.000;


Jika disarangan, para wisatawan akan mendapatkan berbagai macam sayuran, maka pada bulan-bulan Desember – Mei para wisatawan akan dimanjakan oleh durian dan berbagai macam jenis buah lainnya. Apalagi jika sudah memasuki bulan April, dimana bulan-bulan ini buah-buah di Ngebel seperti banjir buah, tidak heran jika harga buah-buahan disana akan sangat murah. Jadi jangan heran jika Anda akan melihat wisatawan yang memborong buah-buahan terutama durian dan manggis sampai jutaan rupiah. Bukan untuk dijual, namun memang untuk mereka sendiri. Jadi, jika Anda juga pecinta durian siapkan lembar rupiah Anda dan kendaraan Anda.
 
Durian Ngebel saat musim-musim panen

Akses menuju Ngebel, tidak begitu mudah, namun juga tidak begitu sulit. Terdapat banyak jalan tanjakan karena memang lokasi danau ini berada di kaki gunung wilis. Jalanan banyak yang lubang karena kerusakan jalan. Untuk pengguna motor dari jalur Ponorogo dihimbau untuk lebih berhati-hati karena terdapat banyak truk pengangkut pasir. Dan untuk pengguna kendaraan roda empat, lebih baik melewati jalur Madiun (Dolopo) karena jalanannya relatif landai. Well selamat menikmati wisata desa Anda. Cheers !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar