Salah satu rumah dinas kepala perkebunan |
Setelah sekian lama tertidur, alhamdulillah pada akhirnya ada kesempatan untuk nge-blog lagi. Sebetulnya tulisan ini sudah ngendap sejak sebulan yang lalu di dalam si ijo. Tapi pada akhirnya bisa saya tuangkan juga pada blog saya. FYI tulisan-tulisan dalam beberapa waktu kedepan ini, akan banyak menyebut sebuah club jeep, karena waktu itu saya sedang jalan dengan mereka. Teman-teman tersebut adalah klub TDI ( Taft Diesel Indonesia) Yang pada kesempatan tersebut sedang menjalankan program LIKJ ( Lihat Indonessia Keliling Jawa Timur ). Maka dari itu, sudah seharusnya saya mencantumkan mereka dalam tulisan saya. Sebagai apresiasi kegiatan mereka yang peduli alam, juga peduli sekitar, sekaligus sebagai ucapan terimakasih atas diizinkannya saya bergabung meski saya bukan anggota TDI. Dan untuk mengawali tulisan, saya kirimkan satu artikel tentang destinasi wisata di Blitar. Nice Reading ya guys !
@@@@@@@@@
Sirah kencong. Melihat suku kata yang tertata
menjadi sebuah nama ini mungkin tidak asing bagi orang jawa. Sirah yang berarti kepala pada bahasa
jawa krama inggil, dan kemudian kencong
yang berarti menceng. Secara ilmiah belum saya temui kenapa daerah ini diberi
nama sebagai Sirah Kencong. Namun yang pasti, wisata Sirah Kencong ini adalah
salah satu destinasi wisata yang recommended bagi Anda yang suka ber-traveling di
alam bebas namun keamanan dan kenyamanan sangat menjadi prioritas.
Sirah kencong merupakan sebuah bukit dengan hamparan kebun teh di Perkebunan Bantaran PTPN XII. Tepatnya di barat daya pegunungan Kawi Kabupaten Blitar. Karena berada di pegunungan inilah Sirah Kencong menjadi destinasi yang recommended untuk melepas penat dari kesibukan di kota. Udara yang sejuk dan tentunya pemandangan permadani hijau terhampar luas siap memanjakan mata. Begitupula dengan kicauan burung di pagi dan sore hari siap menjadi hidangan manis saat membuka mata dan mulai mengistirahatkan diri. Seperti kebun teh pada umumnya di Indonesia, lokasi ini bersinggungan dengan hutan homogen yang didominasi dengan pohon cemara dan selanjutnya hutan heterogen. Dan karena itulah, Sirah kencong memiliki beberapa destinasi wisata lainnya yang berada di sekitarnya, seperti air terjun, dan gua horizontal.
Lokasi camp di Sirah Kencong. Pict by @ikasoewadji |
Untuk air, disini sangat mudah didapatkan,
karena tersedia beberapa kran air, juga tersedia toilet umum di gerbang masuk
lokasi wisata. Selain itu juga tersedia masjid yang selalu dimanfaatkan untuk
sembahyang berjamaah oleh penduduk sekitar dusun tersbut.
Satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk
dilakukan jika sedang berkunjung ke Sirah kencong adalah, mampir ke kantin
satu-satunya. Sebuah warung sederhana dengan menu makanan yang sederhana pula.
Tidak besar memang, namun keunikan dan suasana ndeso serta cita rasa yang
disajikan dari masakannya itu “mak nyusss!!” luar bisa nikmatnya. Selain
masakan khas ndesonya camilan pisang
gorengnya itu tidak kalah nikmatnya. Saya sendiri dengan porsi makan yang
biasanya minim, saat itu masih mampu menghabiskan makananan satu piring penuh
masih ditambah pisang goreng 3 biji. Mungkin mulut tidak mau berhenti mengunyah
jika perut tidak memberi warning atas
kekhilafannya. (Rakusss nyak??? :v )
How
to get there ?
Teman-teman TDI dalam program LIKJ Etape 3 |
Inilah pertanyaan yang selalu ditanyakan oleh
para traveller saat menemukan
destinasi baru yang menarik untuk dikunjungi. Seperti yang telah saya jelaskan
sebelumnya, bahwa akses menuju sirah kencong belum beraspal. Untuk itu untuk
mencapai kesana tidak bisa dilakukan dengan menggunakan kendaraan umum. Jadi
hanya bisa dilakukan dengan menggunakan kendaraan pribadi, atau bisa ngojek
dari Kecamatan Wlingi Blitar. Namun yang ini tidak disarankan, mengingat
perjalanan yang relatift jauh dan akses yang belum memadai. Memang selalu ada harga yang harus dibayar saat ingin mencapai kebahagiaan. Termasuk perjuangan.
Jadi ? masih bingung mencari lokasi untuk
memanjakan diri ? Segera packing barang Anda dan bejelajahlah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar